Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membongkar alasan pengangkatan Grace Natalie sebagai Komisaris MIND ID.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pengangkatan Grace lantaran BUMN Holding Industri Pertambangan itu membutuhkan orang yang memahami media.
“Membutuhkan orang yang paham mengenai support media, kasus Timah, kasus Antam, itu kan butuh banget, apalagi ke depan Freeport, dan sebagainya. Butuh orang yang paham mengenai media juga,” kata Arya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (12/6).
Arya mencontohkan kasus PT Antam Tbk (ANTM) tatkala melawan Crazy Rich Surabaya, Budi Said. Pada mulanya, Antam kalah di pengadilan terkait penipuan jual beli emas 7 ton.
Singkat cerita, Antam akhirnya memang gugatan. Menurut Arya, kemenangan itu lepas dari pendekatan ke media.
“Pendekatannya, pendekatan ke media yang kita lakukan. Nah ini kita butuh orang di lingkungan ini, seperti kasus-kasus Timah kan masih panjang ini. Ini butuh orang yang bisa nantinya men-support dalam pengawasan dan sebagainya urusan media,” tegas Arya.
Ia yakin sepak terjang Grace tak perlu diragukan lagi dalam hal media. Arya juga menegaskan bahwa Grace tidak merangkap jabatan dan sudah mengundurkan diri dari kepengurusan partai politik dalam hal ini PSI.
Grace memang pernah bekerja di media. Saat kuliah, Grace memberanikan diri untuk ikut kompetisi penyiaran yang digelar oleh SCTV. Saat itu, ia berhasil lolos peringkat lima besar.
Usai lulus Grace langsung bekerja sebagai penyiar Liputan 6 SCTV. Dimulai dari jurnalis lapangan, karir Grace terus menanjak hingga menjadi presenter program berita. Selain SCTV, Grace tercatat pernah bekerja di ANTV dan TVOne.
Selama berkarir sebagai jurnalis, Grace pernah beberapa kali melakukan wawancara eksklusif dengan berbagai tokoh internasional seperti Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, CEO Forbes Steve Forbes, dan PM Thailand Abhisit Vejjajiva.
Pada Juni 2012, Grace meninggalkan TV One untuk posisi CEO Saiful Mujani Research and Consulting. Kemudian, pada 2014, ia mulai masuk ke dunia politik dengan menjadi salah satu pendiri Partai Solidaritas Indonesia.
Ia menjabat sebagai Ketua PSI pada periode 2014-2021. Saat menjadi Ketua PSI, Grace membawa partainya mendapatkan 3 juta suara nasional di pemilu perdananya.
Lepas kursi ketua, Grace kemudian menjabat sebagai Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia. Sebelum akhirnya ia diangkat Presiden Jokowi sebagai staf khusus pada Mei lalu.
(mrh/agt)