Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki pandangan berbeda dengan Menteri BUMN Erick Thohir terkait masuknya layanan internet milik Elon Musk, Starlink, ke Indonesia.
Menurut Luhut, Starlink bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan layanan internet, pendidikan, hingga kesehatan yang lebih baik, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Pasalnya, layanan internet berbasis satelit membuat menara Base Transceiver Station (BTS) tak lagi diperlukan. Selain itu, biaya telekomunikasi juga bisa lebih murah.
“Nggak perlu ada BTS-BTSan orang udah ada Starlink,” kata Luhut dalam talkshow di Menara Global, Jakarta Pusat, Selasa (4/6) lalu, seperti dikutip Detik Finance.
Pemerintah, sambung Luhut, membuka ruang bagi perusahaan telekomunikasi global dan nasional untuk berkompetisi di dalam negeri. Hal itu diperlukan agar masyarakat bisa mendapatkan layanan yang terbaik.
“Kalau kau nggak bisa berkompetisi ya salahmu. Tugas pemerintah memberikan services yang sebaik-baiknya kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Erick menilai persaingan memang harus terjadi antar berbagai penyedia layanan internet. Namun, ia mengingatkan agar regulasinya menguntungkan Indonesia.
“Persaingan harus terjadi, tapi pajak harus dibayar di sini, pembukaan lapangan pekerjaan harus ada di sini, transfer teknologi harus ada dan perlindungan konsumen,” kata Erick di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (7/6).
Menurut Erick, Starlink diperlukan di daerah-daerah terpencil. Namun, ia mewanti-wanti tanpa regulasi, masyarakat bisa terpapar dengan konten negatif, seperti pornografi.
“Kalau Starlink ini misalnya nanti dipakai untuk sosial media apalagi ada pornografi, itu berarti kan masyarakat kita di desa akan bisa akses pornografi. Jangan sampai kita membuka penyelundupan, pornografi, ini yang harus menjadi ini (perhatian), kalau persaingan saya terbuka,” jelasnya.
Elon Musk resmi meluncurkan Starlink di Indonesia secara simbolis di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali, Minggu (19/5) lalu. Selain Luhut, acara itu juga turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.
Sebelum melayani pengguna umum, Starlink mulai menjajaki layanan buat perusahaan (B2B) usai mendapat hak labuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2022 melalui anak usaha PT Telkom Tbk, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).
(sfr/pta)