Jakarta, CNN Indonesia —
Induk perusahaan Google, Alphabet, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sekitar 100 karyawan dari sejumlah tim di unit komputasi awan alias cloud.
Karyawan yang menempati posisi di bidang penjualan, operasi dan teknik, konsultasi, dan strategi pemasaran merupakan sebagian dari posisi yang terancam pemangkasan dalam unit tersebut.
“Kami terus mengembangkan bisnis kami untuk memenuhi prioritas pelanggan kami dan peluang yang signifikan di masa mendatang,” ujar juru bicara Google kepada Reuters dalam pernyataan resmi, Senin (3/6).
“Kami mempertahankan komitmen kami untuk berinvestasi di bidang-bidang yang sangat penting bagi bisnis kami dan memastikan kesuksesan jangka panjang kami,” lanjutnya.
Laporan terkait PHK ini muncul setelah raksasa teknologi yang berbasis di California tersebut memberhentikan sejumlah karyawan yang tidak disebutkan jumlahnya di berbagai tim pada April lalu. PHK dilakukan karena perusahaan tengah menghemat biaya operasional.
Google juga sempat melakukan PHK terhadap ratusan karyawan pada Januari silam menyusul sejumlah PHK baru-baru ini di industri teknologi dan media. Badai PHK terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut bergulat dengan ketidakpastian ekonomi.
Pendapatan di Google Cloud, yang menampung sebagian besar teknologi AI perusahaan, melonjak 28 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$9,57 miliar atau Rp155,16 triliun (asumsi kurs Rp16.213 per dolar AS) pada kuartal terakhir.
Pendapatan operasional pun meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi US$900 juta atau Rp14,59 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa Google akhirnya menghasilkan keuntungan yang besar setelah menggelontorkan dana ke dalam bisnis ini selama bertahun-tahun untuk mengimbangi Amazon Web Services dan Microsoft Azure.
Namun, unit cloud, yang dipimpin oleh CEO Thomas Kurian, tengah berada di bawah tekanan untuk terus mempercepat pertumbuhan seiring dengan memanasnya persaingan di bidang AI.
(del/pta)