Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi atas kinerja Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan mengelola Blok Rokan menyusul pengambilalihan dari perusahaan asing pada 2021 lalu. Saat ini, Blok Rokan menjadi blok migas terbesar, serta yang paling produktif dalam sejarah perminyakan Indonesia.
Apresiasi itu diungkapkan Jokowi saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan di Dumai pada Sabtu (1/6).
“Tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di Blok Rokan sudah mencapai 162 ribu barel per hari dan merupakan 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia,” kata Jokowi.
Jokowi berharap, Blok Rokan dapat memberi manfaat optimal bagi rakyat Indonesia.
“Blok Rokan hanyalah sedikit contoh dari semangat dan upaya kita untuk kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata, membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional, berdiri di atas kekuatan kita sendiri,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan bahwa Blok Rokan berperan penting baik dalam pembangunan kedaulatan, ketahanan, maupun kemandirian energi nasional.
Nicke optimis, Indonesia akan mampu mengelola blok migas itu dan bersaing dengan perusahaan energi global.
“Pertamina bersama putra-putri terbaik bangsa berhasil mengelola Blok Rokan secara profesional, sesuai dengan standar pengelolaan energi kelas dunia. Ini menjadi kebanggaan dan simbol kedaulatan negara di bidang energi,” kata Nicke.
Rokan merupakan blok migas dengan lebih dari 11 ribu sumur aktif dan 13 ribu km jaringan pipa, sekitar dua kali jarak Sabang-Merauke. Lebih dari 11 miliar barel minyak mentah telah diproduksi di Wilayah Kerja Rokan dari sejumlah lapangan-lapangan besar, antara lain dari Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan dan Pager.
Pertamina juga aktif menjalankan program pengeboran di Blok Rokan. Produksi minyak Pertamina Hulu Rokan saat ini telah mencapai 162 ribu barrel oil per hari (MBOPD), lebih tinggi dibandingkan produksi sebelum alih kelola dilakukan.
(rea/rir)