Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sedang merayu Menteri Keuangan Sri Mulyani agar mau menggelontorkan duit negara untuk menyubsidi gaji dokter spesialis.
Budi menyebut subsidi tersebut diperlukan agar para dokter spesialis mau bekerja di luar Pulau Jawa. Upaya ini akan dimulai di 150 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK).
“Satu masalah yang paling gampang diberesin adalah masalah pendapatan, paling gampang. Dan mudah-mudahan sebentar lagi dapat approval dari Ibu Menkeu (Sri Mulyani), karena saya mau kasih subsidi (gaji),” kata Budi dalam Forum Komunikasi Nasional Tenaga Kesehatan di Jakarta, Selasa (21/5).
“Saya usul ke Ibu Sri Mulyani, masih belum di-approve, tapi harusnya bentar lagi ini bisa, semua dokter spesialisnya kita subsidi deh berapa puluh juta, saya gak enak ngomong angkanya, tapi puluh juta saja. Oleh siapa? Oleh saya (Kemenkes),” tambahnya.
Budi mencatat setidaknya ada 6.000 dokter spesialis yang bakal mendapatkan program subsidi gaji tersebut. Masih ada 8.000 dokter spesialis lainnya menanti.
Ia mengatakan secara bertahap program tersebut akan menyasar 14 ribu dokter spesialis yang ditempatkan di DTPK.
Terlepas dari rencana ini, Budi mengakui ada pemerintah daerah yang sudah mengerti dan amanah membayarkan gaji dokter spesialis. Ia menegaskan dokter spesialis memang pasti mendapatkan gaji yang besar, bahkan melampaui para pejabat daerah. Oleh karena itu, ia berpesan agar para pejabat daerah tak iri.
“Jadi janganlah kalau ada sekda atau bupati iri melihat dokter spesialis dapatnya lebih tinggi dari dia, kemudian gak dibayar gaji dokter spesialis. Saya ucapkan selamat dan terima kasih sama pemda yang berbesar hati, tapi gak semuanya berbesar hati kan, (ada yang) gak dibayar juga. Akhirnya balik lagi dia (dokter spesialis) ke Jakarta kan,” tuturnya.
“Mudah-mudahan begitu dia (dokter spesialis) dapatnya (gaji) lebih dari sekda, sekda-nya gak iri. Nanti datang ke Bu Ani (Menkeu Sri Mulyani) minta juga subsidi, subsidi gaji sekda sama gaji bupati. Menterinya gak minta loh,” kelakar Budi.
Budi menegaskan langkah ini juga merupakan bagian dari upaya distribusi dokter di Indonesia. Ia mengatakan Kemenkes sekarang sudah mempunyai data lengkap kebutuhan dokter per kabupaten/kota, termasuk spesialis.
Ia memperkirakan Indonesia masih kurang sekitar 29 ribu dokter spesialis. Sayangnya, dokter spesialis di Indonesia cuma bertambah sekitar 2.700 orang per tahun.
(skt/pta)