Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.265 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (19/4) pagi ini. Mata uang Garuda melemah 86,5 poin atau minus 0,53 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, peso Filipina melemah 0,16 persen, dan yuan China minus 0,04 persen, won Korea Selatan minus 1,37 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.
Lalu, dolar Singapura melemah 0,26 persen, baht Thailand minus 0,21 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen. Di sisi lain, yen Jepang menguat 0,37 persen dan rupee India stagnan.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga ambruk. poundsterling Inggris melemah 0,28 persen, dolar Kanada minus 0,2, dolar Australia minus 0,83 persen, dan euro Eropa minus 0,26 persen. Sementara itu, Franc Swiss menguat 0,68 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah hari ini. Menurutnya, indeks dolar AS kembali bergerak naik ke kisaran 106.25 pagi ini, dibandingkan pagi sebelumnya yang bergerak di kisaran 105,9.
Pengutan dolar AS ditopang oleh data ekonomi Negeri Paman Sam yang solid. Tercatat, data indeks manufaktur di kawasan Philadelphia AS April jauh melebihi prediksi 15,5 vs 1,5.
Selain itu, data klaim tunjangan pengangguran mingguan juga di bawah perkiraan, 212 ribu vs 215 ribu klaim.
“Ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih solid dan belum memerlukan pemangkasan suku bunga acuan sehingga memicu penguatan dolar AS kembali,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Tak hanya itu, konflik di Timur Tengah yang masih berlangsung juga membantu penguatan dolar AS yang statusnya juga sebagai aset safe haven.
Berdasarkan sentimen di atas, Ariston pun memproyeksikan rupiah dapat melemah sampai level Rp16.250 dengan potensi support di kisaran 16.150 hari ini.
(mrh/pta)