Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Hong Kong akan memulai penyelidikan terhadap peran kantor akuntan kenamaan PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam mengaudit raksasa properti China Evergrande.
Dikutip dari AFP, rencana ini bermula dari laporan seorang pembocor (whistle blower).
Evergrande dengan tumpukan utangnya kini menjadi simbol krisis tahunan pasar properti China. Bulan lalu, salah satu unit bisnisnya juga dituduh merekayasa pendapatan lebih dari $78 miliar.
PwC adalah auditor Evergrande selama lebih dari satu dekade. Tahun lalu mereka mengundurkan diri di tengah ketidaksepakatan mengenai hasil audit akun perusahaan tersebut tahun 2021.
Pada Jumat, Dewan Pelaporan Akuntansi dan Keuangan Hong Kong mengatakan “laporan pembocor” telah menjadi perhatian mereka.
“Laporan tersebut menyatakan keprihatinan mendalam soal potensi ketidakmampuan sistem manajemen mutu PricewaterhouseCoopers, serta hasil kualitas audit ke China Evergrande Group,” kata Dewan tersebut dalam sebuah pernyataan. “Mengingat beratnya tuduhan ini dan perlunya melindungi kepentingan investor…AFRC berkewajiban untuk memulai penyelidikan.”
Penyelidikan ini dilakukan setelah surat tanpa nama beredar minggu lalu, yang berjudul “Siapa yang memimpin PwC ke dalam lubang api yang bernama Evergrande?”
Kantor akuntan tersebut mengecam surat itu dan mengatakan isinya adalah pernyataan tidak akurat yang juga berisi tuduhan palsu.
PwC juga mengatakan pihaknya telah melaporkan masalah tersebut kepada pihak berwenang yang akan menyelidiki insiden itu.
AFP tidak dapat memverifikasi siapa yang menulis surat.
Pihak berwenang China juga sedang memeriksa peran PwC dalam mengaudit Evergrande, meskipun belum ada keputusan mengenai sanksi yang diambil, demikian Bloomberg News melaporkan bulan lalu.
China bulan lalu mengatakan bahwa mereka akan melarang ketua Evergrande Xu Jiayin dari pasar sekuritas seumur hidup dengan alasan penipuan keuangan.
Awal tahun ini, raksasa real estate tersebut diberikan perintah penutupan oleh pengadilan Hong Kong setelah berjuang selama bertahun-tahun untuk membayar kembali kreditor setelah gagal bayar pada tahun 2021.
(AFP/vws)