Jakarta, CNN Indonesia —
Federal Aviation Administration (FAA) tengah menyelidiki Boeing setelah menerima laporan dari seseorang (whistleblower) bahwa pesawat berkode 787 atau Dreamliner tersebut ‘cacat’.
Berdasarkan CNN, Rabu (10/4), pelapor tersebut adalah Sam Salehpour, seorang insinyur Boeing. Menurutnya, Boeing memproduksi dua jet-nya yakni 777 dan 787 Dreamliner tanpa pertimbangan matang sehingga berisiko menjadi bencana besar dalam jangka panjang.
Keluhan resmi Salehpour kepada FAA diajukan pada Januari lalu dan baru dipublikasikan pada Selasa (9/4) kemarin. Setelah sebelumnya federal juga melarang Boeing 737 Max terbang sebanyak dua kali.
“Saya melakukan ini bukan karena saya ingin Boeing gagal, namun karena saya ingin Boeing berhasil dan mencegah terjadinya kecelakaan,” kata Salehpour kepada wartawan melalui telepon konferensi.
“Sebenarnya Boeing tidak bisa terus berjalan seperti ini. Menurut saya, perlu dilakukan sedikit perbaikan,” imbuhnya.
FAA juga telah meminta keterangan dari Salehpour sebagai bagian dari penyelidikannya, kata pengacaranya Lisa Banks.
Tak hanya itu, FAA mengatakan pihaknya juga menyelidiki semua pengaduan pelapor yang masuk.
“Pelaporan sukarela tanpa rasa takut akan dirugikan merupakan komponen penting dalam keselamatan penerbangan. Kami sangat mendorong semua orang di industri penerbangan untuk berbagi informasi,” kata FAA.
Boeing belum memberikan komentar resmi terkait dengan laporan maskapai 777. Namun membantah laporan Salehpour mengenai 787.
“Klaim mengenai integritas struktural 787 ini tidak akurat dan tidak mewakili upaya komprehensif yang telah dilakukan Boeing untuk menjamin kualitas dan keselamatan pesawat dalam jangka panjang,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
(ldy/chs)